BismillahRR
“Assalamualaikum, Mas Pri.
Pripun, Mas Pri sehat?”
Begitulah kalimat pembuka yang
hampir selalu dilontarkan Chandra Malik kepada Prie GS ketika memulai acara
Humor Sufi yang biasa saya tonton di Youtube. Acara itu memang dipandu oleh
mereka berdua, dan saya suka menontonnya. Karena humor-humor dan pesan yang
beliau sampaikan cocok bagi saya. Maklum, saya bukan orang yang suka nonton pengajian
yang berat dan serius, karena otak saya gak terlalu encer untuk dimasuki
ceramah yang keras-keras, nanti kalau saya dipaksakan untuk mendengarkan
ceramah yang keras-keras, bisa-bisa otak saya crash, heuheu.
Candra Malik dan Prie GS dalam
acara itu memang digambarkan sebagai dua orang host yang saling mencemooh satu
sama lain, tetapi juga saling mengasihi. Gojlokan yang mereka saling lemparkan,
menjadi selalu gerr karena tidak ada yang mau mengalah satu sama lain, walaupun
Prie GS sebagai yang lebih tua akhirnya tetap menjelaskan gojlokan yang mereka
lontarkan itu dengan dengan penjelasan yang puitik(menurut saya, tentunya),
sehingga ada pesan yang tersampaikan lewat gojlokan itu tadi.
Salah satu yang saya hapal dari
mereka adalah, bisa jadi mengaku adalah cara kita untuk bersembunyi. Karena dengan
mengaku dan memerlihatkan hal-hal yang tidak lazim untuk diaku dan diperlihatkan
akan menimbulkan pikiran kontra dengan pengakuan itu di benak masyarakat. Misalnya
Seorang sufi yang mengakui kesufianya. Pasti di benak orang umum, mana ada sufi
yang mengaku sufi? Ujung-ujungnya mereka tidak akan percaya. Akhirnya selamatlah
si sufi itu dari dari anggapan orang-orang bahwa ia sufi.
Memang Candra Malik adalah
seorang penyair, yang telah membukukan beberapa buku puisi, juga novel dan
esai, saya termasuk yang mengoleksinya walaupun belum lengkap. Sedang Prie GS
adalah Publik Speaker dan juga seorang penulis, jadi perpaduan dari mereka
berdua adalah perpaduan yang asyik, yang bisa menjelaskan dengan ringan hal-hal
yang terkadang sulit untuk dijelaskan.
Misalnya tentang fenomena
jomblo, Pak Prie GS pernah bilang bahwa mungkin ia adalah termasuk golongan
jomblo yang ultimate, karena sudaah puluhan tahun menjomblo, tetapi bukan
berarti ia tidak punya cinta dan ketertarikan. Dalam satu penjelasan beliau
saya menangkap bahwa sebagai makhluk TuHan yang Mahamencintai, tentu kita
mewarisi sedikit dari sifat cinta Alloh tersebut, sehingga hampir tidak mungkin
ada orang yang tidak pernah jatuh cinta di bumi ini. Ya entah itu dengan orang
atau hal-hal lain, atau bahkan dengan sosok yang ada di imajinasinya sendiri. Yang jelas
manusia pasti punya cinta. Perihal cintanya diterima atau tidak, itu urusan
lain.
Prie Gs juga sangat piawai
untuk mengungkapkan hal yang terkadang tidak terpikirkan bagaimana
menjelaskannya. misalnya ketika jatih cinta, ketertolakanpun menjadi hal yang
indah dan puitik, jangankan melihat orangnya, melihat atap rumahnya saja, bisa
bikin gemetar. Prihal sakit, kita perlu tau bahwa sakit itu sebenarnya ingin
menyehatkan si sakit. Prihal rasa sakit para petinju, mengapa mereka tetap
betah dengan kesakitan itu dan masih ada banyak hal dari ungkapan Prie GS yang
saya kesulitan untuk menjelaskannya dengan tulisan.
Dan hari ini, beliau telah
wafat, di hari Jumat. Tentu akan ada rasa kehilangan, tetapi ketika hidup, kita
pasti akan mengalami kehilangan-kehilangan itu, jadi itu adalah hal yang lumrah
yang sulit kita anggap lurah. mungkin besok-besok video dan buku-buku beliau masih
bisa saya putar dan beli, tetapi kerinduan akan sosok beliau bagi para
pendengarnya tentu akan sulit terganti. Ya begitulah, hidup bisa jadi terasa
begitu singkat bagi beberapa orang, tetapi karya-karya yang tulus dari hati
akan tetap hidup meski empunya telah mati.
Tidak
ada kekasih yang sedih ketika bertemu kekasihnya.
Sugeng tindak mbah Prie, mugi dingapunten Gusti Alloh.
0 Komentar