Alas jati
Sepulang
dari pengajian di luar kota. Romo luthfi melewati sebuah hutan jati. Waktu itu
beliau hanya di temani oleh sang sopir. berjalan dengan kecepatan normal mobil
mersi yang beliau tunggangi melaju dengan stabil diantara rerimbunan pohon jati
yang sudah tua.
Ban
mobil cukup merdu ketika menyapu dedaunan jati yang kering disepanjang jalan.
Lalu pada perjalanan yanng nomal ada suatu kejangggalan. Sang sopir melihat
pada spion kaca mersi sebelah kiri yang sedikit berdebu. Ada 3 sosok wanita berboncengan
menggunakan motor matic. Sekilas sang sopirpun cuek. Namun setelah sang sopir
mengamatinya lebih lanjut mereka berkendara sangat dempet pada bagian kiri
mersi. Tak lama kemudian. “bbrruuakk” sang sopir mendengar suara tersebut namun
tak merasakan ada benturan pada badan mersi. “Ada apa itu han?” tanya Romo
luthfi. “kurang tahu saya Romo” sahut sang sopir.
Mersi pun melanjutkan lajunya pada perjalanan
hening di tengah hutan. Namun keheningan tersebut tak lama pecah oleh
sekerumunan warga yang berusaha mengejar mobil mersi tersebut. Akhirnya sang
sopir menepikan mersi yang telah dihadang oleh warga. Sang sopir membukakan
jendela mobil. “tanggung jawab mas, sampean nabrak orang loh”
kata salah satu warga.
Dengan langkah tegap dan tenang sang sopir
yang tidak merasa melakukan tabrak lari pun mendatangi korban yang dimaksud
warga tersebut. “Mana orang yang saya tabrak?” tanya sopir setelah datang
ketempat korban yang katanya sudah ditepikan ke pinggir warung. “loh tadi sudah
ditepikan disini mas” jawab salah satu warga dengan wajah kebingungan.
*diceritakan oleh sang sopir.
0 Komentar