Pemberian atau hadiah merupakan sesuatu yang telah di atur oleh Alloh swt., tanpa diketahui oleh makhluk-Nya, khususnya manusia. Dan hal itu sudah menjadi hak prerogratif Alloh swt. sebagai sang Mahakuasa.
Sesuatu diberikan oleh-Nya kepada manusia
tanpa pandang bulu, semua diberikan yang menjadi kebutuhannya untuk hidup dan
untuk kelangsungan hidupnya.
Tidak hanya sebatas untuk hidup dan
kehidupan manusia, tetapi juga memberikan apa yang di minta bagi setiap
makhluk-Nya, khususnya manusia yang iman kepada Alloh swt.
Kurang lebih awal bulan ini, orang-orang
telah di uji keimanannya. Bahkan bisa di bilang di seleksi dari sekian banyak
manusia yang telah diberi-Nya hidup dan kebutuhan untuk kelangsungan hidup.
Dengan adanya wabah virus.
Adanya wabah tersebut menjadikan
orang-orang sibuk dalam hal pencegahan, seperti membeli masker lebih, membatasi
aktivitas yang biasanya dilakukan, dan sebagainya. Itu karena rasa takutnya
atas wabah yang melanda.
Rasa takut yang di rasakannya atas wabah
tersebut, menjadi bukti imannya telah menurun. Dan bagi yang tidak beriman
kepada Alloh swt., akan terus dihantui rasa ketakutan atas wabah yang diberikan
oleh-Nya sebagai sarana penyeleksian, mana yang beriman kepada Alloh dan mana
yang menantang Alloh.
Menantang dengan wujud semena-mena hidup
di dunia, merasa memiliki dari apa yang telah ia perjuangkan sendiri tanpa
melihat rentetan takdir yang ia alami, bahwa Alloh swt. pasti mencukupi
kebutuhannya.
Rasa sombong atas hasil dari usahanya itu
menjadikan Alloh swt. murka. Karena tidak ada yang berhak memiliki sifat
sombong, kecuali hanya Dia yang Maha segalanya. Hal ini menjadi bukti
perseleksian di dunia bagi hamba-Nya yang beriman dan yang tidak beriman
kepada-Nya.
Rasa takut merupakan manusiawi, tetapi
hal itu mempu di kendalikan bagi ia yang beriman kepada-Nya. Bahwa semua yang
ada di muka Bumi, semua yang sudah ada merupakan takdir yang sudah di atur
oleh-Nya.
Takdir setiap orang tidaklah sama.
Walaupun saudara kembar, memiliki takdir yang berbeda. Toh mereka berdua
menyikapi wabah dengan sikap berbeda, tergantung keimanan mereka kepada Alloh
swt.
Hidup di alam semesta, itu merupakan
takdir yang telah di tentukan oleh-Nya bagi setiap manusia untuk menuju
kepada-Nya. Maka, mati pun merupakan jalan terakhir untuk menuju jalan lain
kepada-Nya.
Kematian adalah hal yang di takuti oleh
setiap makhluk-Nya. Hingga menyikapi wabah yang sudah menjadi takdir dengan
tingkat ketakutan yang berlebihan.
Bagi orang yang beriman kepada Alloh,
beriman kepada takdir Alloh, pasti akan selalu berprasangka baik kepada-Nya.
Walaupun wabah telah muncul di permukaan, orang beriman sebagai manusia
mengalami rasa takut, tetapi ketakutannya mampu dikendalikannya. Sebab ia
yakin, bahwa Alloh swt. selalu memberikan yang terbaik untuknya.
0 Komentar