Motivasi dalam
diri manusia tidak selalu menyala sepanjang waktu. Ia terkadang redup, kadang
juga membara. Salah satu hal yang menjadikan motivasi itu berubah-ubah adalah
kondisi hati kita. Selain itu, perilaku suka menunda juga menjadi faktor
menurunya motivasi dalam diri. Sekali kita menunda, motivasi itu akan semakin
menurun, dan jika kita tunda lagi, akan semakin menurun lagi. Begitu seterusnya.
Hingga kemudian motivasi itu benar-benar hilang.
Dalam menulis,
ide dan motivasi harus berjalan seiringan. Motivasi yang tinggi tanpa ide,
hanya akan menjadikan tulisan kita ambyar kemana-mana, atau yang sering
terjadi adalah stuck yang ujung-ujungnya gak jadi tulisan. Sedangkan
ide tanpa motivasi menulis hanya akan menjadi kumpulan ide yang tidak
berkembang, dan akan menguap begitu saja seiring berjalannya waktu.
Maka,
fluktuatifnya motivasi dalam diri, seharusnya menjadikan kita sadar, bahwa kita
tidak selayaknya menunda apa yang kita anggap sebagai sesuatu yang baik. Saya pun
menulis ini sebagai tindak lanjut dari ide yang muncul dalam pikiran. Kalau ditanya
apakah saya sudah memraktikkannya? Tentu saya sedang berusaha untuk melakukan
itu, walaupun mungkin akan menemui kegagalan-kegagalan. Ya, itu lumrah.
Akhirnya kembali
pada pengendalian diri kita masing-masing. Usaha untuk ajeg dalam
menulis akan mudah ketika motivasi dalam diri sedang tinggi-tingginya. Namun,
tantangannya adalah ketika motivasi sedang menurun, untuk tetap ajeg
dalam menulis adalah usaha yang tidak mudah. Butuh kesabaran ekstra untuk tetap
menulis.
Mungkin penurunan
motivasi itulah yang sedang terjadi pada tiap-tiap penulis Bilqolam.web.id
akhir-akhir ini, sehingga banyak yang mangkir dan tidak tepat waktu dalam
menulis. Bahkan tulisan ini pun seharusnya terbit Hari Jumat kemarin, namun
baru keluar hari ini.
Begitulah
proses, jatuh bangun, naik turun, mudah dan sulit, akan kita temui. Dan hal
yang terpenting yang harus dilakukan adalah terus berjalan. Entah kapan kita
sampai pada apa yang kita tuju, itu bukan urusan kita, dan kita tidak
berkewajiban untuk menjawab segala pertanyaan mengenai proses dalam hidup,
karena tanpa kita jawab pun, Waktu akan menjawabnya.
Kalau kata mas
fokalis .Feast, “Tak ada yang tau, kapan kau mencapai tuju, dan percayalah
bukan urusanmu untuk menjawab itu, bersender pada Waktu.”
Semoga kita
tetap sabar menjalani proses hidup.
0 Komentar