Semua hal yang dilakukan jika lupa Alloh, akan sia-sia. Bahkan
berbahaya. Demikian pula mengenai memuji atau membenci. Dua hal tersebut
ternyata sama-sama tidak baik. Ini disampaikan oleh Romo Guru Luthfi ketika
kajian hikam sabtu pagi minggu pertama Febuari lalu di Masjid Rakyat Tambak
Bening Suroboyo. Karena semua yang ada di dunia ini terkutuk. Kecuali 4 hal;
belajar karenaNYA, mengajar karenaNYA, berada di tempat pembelajaran karenaNYA,
dan senantiasa mengingatNYA.
Imam Al Ghozali dawuh "orang-orang yang
tidak mengikuti keinginan-keinginan hawa nafsunya, maka tidak akan mendapat
pujian dari banyak orang". Jika dipahami dengan logika berpikir
sebaliknya, orang yang mendapat banyak pujian cebderung mengikuti hawa
nafsunya. Padahal perlawanan perang paling agung yang didawuhka
Rosululloh adalah melawan nafsu syahwat diri sendiri. Sayyidina 'Ummar bin
Khoththob, beliau adalah salah sahabat yang tidak mau dipuji. Bahkan beliau
mengancam, siapa saja yang memujinya akan di lempar batu kerikil.
Nabi Isa as. Juga sangat mengkhawatirkan akibat
dari pujian yang tidak ditujukan mutlak kepada Alloh. Karena itu dapat
menyebabkan sakit yang tiada obatnya. Hingga Rosululloh pun tak menemukan
obatnya. Ini yang disebut penyakit angin merah. Pujian tersebut akan menjadi
bumerang yang akan menyerang balik orang yang dipuji.
Jika rasa sadar diri masih belum optimal,
seringkali mudah terjebak oleh pujian-pujian yang diterima. Inilah yang
kadangkala pujian menjadi racun yang merusak hati seseorang. Merasa hebat, puas
di zona nyaman, dan ujub yang menyepelekan lainnya. Maka, dari itu Romo Guru
Luthfi menasehatkan agar tidak mudah memuji apalagi membenci. Cukup do'akan,
agar semakin berkah untuknya juga untuk kita.
0 Komentar