Kesadaran diri sendiri
sangatlah penting sebelum melihat jauh keluar untuk berasumsi dan menilai orang
lain. Karena sadar itu membutuhkan tenaga yang kuat di banding menganggkat
beban beras satu karung, beras satu karung bisa di angkat sekali tenaga saja untuk
berpindah tempat , namun sadar membutuhkan tenaga yang terus menerus untuk
melakukannya dalam keadaan apaun.
Hikmah bisa di petik setelah
orang itu sadar, jika orang itu tidak sadar maka tidak dapat memetik hikmah
yang sedang menghampirinya. Hati seseorang bersifat fluktuatif, dan pintarnya
setan bisa mengias-ngiasi hati seseorang untuk ingin benar sendiri . hal
ini untuk berasumsi tanpa adanya keilmuan yang mumpuni sungguh tidak
memungkinkan , terjadinya keilmunya karena adanya laku yang sudah di jalankan
dan di cocokkan dengan keilmuan yang sudah di ketahui dan bersifat umum.
Perhatikanlah di sekitar kamu
hidup. Tidak usah melihat terlalu keluar untuk menjalankan ilmu
pengetahuan . Ketahui dan praktikkan dalam kehidupan sehari-hari itu lebih utama
untuk mengetahui hasil yang maksimal. Tidak usah ada yang di tuju toh saja
semua itu akan berbalik kepada diri sendiri jika hal baik akan berbuah baik
pada diri sendiri begitupun juga sebaliknya .
Terkadang orang menjadi lupa
jika apa yang sudah menjadi kewajibannya tidak dikerjakan namun lebih meneliti
orang lain dan mengomentari apa yang sudah di kerjakan orang lain atas kehendak
yang tidak disenanginya .
Disinilah pentingnya terus
belajar agar tidak mudah terjebak pada asumsi yang ada dalam pikirannya ,
samudra keilmuan sangatlah luas kemungkinan untuk saling menyalahkan akan
sedikit jika pertambahan ilmu setiap hari selalu di lakukan .
0 Komentar