وَعنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ ﷲ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلَ ﷲﷺ: "مَنْ
تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلِعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ ﷲعَلَيْهِ"
رَوَاهُ
مُسْلِمٌ.
Dari sahabat Abu Huroiroh r.hu. berkata,
Dawuh Rosûlullôh saw.,
“Barang siapa bertaubat sebelum matahari
terbit dari arah barat, maka Alloh menerima taubatnya.”
(Hr. Muslim)
Berteman dengan orang yang ahli bertaubat.
Salah berteman menjadikan hidup seorang
muslim mudah terjerumus dalam kemaksiatan. Berupaya menghindari dari perilaku
berteman yang memerosokkan dalam jurang kemaksiatan. bisa jadi pertemana dapat
menjerumuskan atau terjerumus ke lubang maksiat di hadapan Alloh swt.
Maka, selalu Mensadarkan Albasa selalu
beristighfar (mohon ampunan). penuh perjuangan bagi jiwa mukmin, untuk berusaha
memiliki waktu luang dalam 24 jam, guna untuk membiasakan diri beristighfar.
Tak mudah berputus asa meratapi kesalahan
yang telah dilakukankannya, akan tetapi mensadarkan diri hanya sebagai hamba
yang lemah dan berdaya kuasa, dan tak melakukan kesalahan yang telah diperbuat, Ingat Ke-Maha Kasih Sayang Alloh . Selalu sadar ketika muslim berbuat baik,
itu hanya anugerah kasih sayang Alloh, begitu pula, ketika berbuat maksiat,
muslim berusaha meyakini tak mengulang kembali perbuatan maksiat, dan ingat
kasih sayang Alloh lebih luas dari dosa yang diperbuat.
Terus berupaya berbenah dari kesalahan
maksiat yang telah dilakukan, dan tak mudah putus asa. serta Imani dan yakini,
dawuh Rosûlullôh saw.,
“Sungguh Alloh gembira menerima taubat
hamba-NYA, melebihi kegembiraan seseorang diantara kalian ketika menemukan
kembali untanya yang hilang dipadang tanah yang luas.” (Hr.
Bukhori dan Muslim)
Dalam riwayat Imam Muslim, disebutkan,
bahwa beliau Rosûlullôh saw. dawuh,
“Sungguh Alloh sangat gembira menerima
taubat hambaNYA, ketika bertaubat kepadaNYA, melebihi dari kegembiraan
seseorang yang berkendaraan di tengah padang pasir, namun hewan yang dikendarai
lari meninggalkannya. Padahal di atas hewan itu terdapat makanan dan minuman,
kemudian ia berteduh di bawah pohon, dan membaringkan badannya, sedang ia
berputus asa untuk menemukan kembali hewan yang dikendarainya. Ketika bangkit,
tiba-tiba ia menemukan kembali hewan yang dikendarainya lengkap dengan bekal
yang dibawa nya, ia pun segera memegang tali kekangnya, seraya ia berkata
karena ia sangat gembira, ‘Ya Alloh, Engkau adalah hambaku dan aku adalah
Tuhan-MU.’ Hingga ia salah bertutur seperti itu, karena terlalu
gembira.”
قَالَ
وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ
“Ibrohim dawuh,
“Tidak ada orang yang berputus asa dari rohmat TuhanNYA, kecuali orang-orang
yang benar sesat.” (Qs.
al-Hijr: 56)•
0 Komentar