Ada kisah. Suatu hari ada
seorang lelaki miskin ikut
dalam suatu jamuan makan yang dihadiri para orang-orang kaya. Dalam jamuan
tersebut terjadi dialog hebat antara si miskin dengan sang tuan rumah.
Ketika telah sampai pada acara initi, seluruh makanan dikeluarkan dari
ruang belakang, seluruh tamu undangan sudah bersiap-siap untuk menikmati
hidangan-hidangan yang ada di depan mereka.
Satu persatu dari mereka sudah bersiap
menyantap makanan dengan sendok dan garpu yang ada di kedua tangan mereka,
hanya si miskin yang masih diam dengan tangan kosong.
Ketika semua telah mulai makan dengan
menggunakan sendok dan garpu yang telah disediakan, orang miskin tadi memilih
mengambil air untuk cuci tangan, dan mulai makan dengan mengunakan tangannya.
Hal ini membuat Sang tuan rumah heran dengan apa yang telah dilakukan oleh
simiskin.
“Wahai Bapak!”. sang tuan rumah
menyapa kepada orang miskin tadi dengan ramah. “Mengapa anda tidak menggunakan
sendok dan garpu yang telah kami sediakan?” lanjutnya bertanya.
Ruangan yang tadinya ramai, sejenak
menjadi sepi dan senyap.
Orang miski tadi masih diam sejenak, lalu
berucap. “Sungguh, Saya heran, mengapa Anda lebih percaya kepada benda yang
kebersihan dan kesehatanya belum terjamin, mengapa Anda tidak percaya kepada
tubuh Anda sendiri, organ Anda sendiri, dan pada diri Anda sendiri, yang pasti
lebih bersih, dan bisa dipertanggung jawabkan kesehatanya. Yakinkah Anda, jika
sendok dan garpu yang Anda gunakan itu lebih bersih dan higinis dari pada
tangan Anda? Sudah ada berapa mulut yang sudah dimasuki sedok itu?”.
Seluruh tamu undangan tercengan dengan
kata-kata orang miskin tersebut, tak terkecuali sang tuan rumah. Tak berselang
lama, sang tuan rumah memanggil seluruh pembantunya untuk mengambil seluruh
sedok dan garpu yang ada di meja makan para tamu undangan, dan menggantinya
dengan air kobokan, seluruh tamu undangan pun makan menggunakan tangannya, tak
terkecuali sang tuan rumah.
Agama Islam bukan sekedar agama yang
mengajarkan tentang percaya kepada Tuhan, cara bersyukur atau beribadah. Akan
tetapi juga mengajarkan tentang banyak hal termasuk dalam kehidupan
sehari-hari. Segala sesuatu, baik dari hal yang besar hingga sesuatu yang
sangat sederhana, diatur secara terperinci di dalam Islam. Diantaranya tentang
makan dan minum. Seluruh umat islam dianjurkan untuk makan dan minum
menggunakan tangan kanan, kalo menurut orang jawa mangan muluk (makan
dengan tangan tanpa alat sendok, garpu atau yang lainnya) karena dalam hal
urusan ini makan dengan tangan kanan dianggap lebih baik dibandingkan dengan
tangan kiri.
Namun di zaman modern ini, makan
menggunakan tangan “kanan” sudah tidak lazim lagi, terutama pada acara resmi.
Hal itu juga terjadi pada umat islam. Kebanyakan lebih suka menggunakan sendok
yang di anggap lebih bersih, praktis, dan tidak membuat tangan kotor. Padahal
tidak demikian, 14 abad lalu Rasulullah saw. memberikan tuntunan makan dengan
tangan “kanan”, karena banyak sekali hikmah yang terkandung didalamnya, makan
menggunakan tangan “kanan” sangat berpengaruh dengan kesehatan jasmani dan
rohani kita. Banyak hal-hal yang tidak kita ketahui dibalik perintah mekan
dengan menggunakan tangan “kanan”. Memang bagi umat Islam, apa yang telah
diperintahkan agama Islam, rahasianya mutlak milik Alloh, artinya kita
hanya sami’na wa ato’na. Namun terlepas dari itu, ajaran-ajaran
islam di zaman yang serba canggih ini juga dapat diteliti dan dibuktikan dengan
ilmu sains atau pengetahuan.
Lalu, apa rahasia dibalik perintah makan
menggunakan tangan kanan?
Teori semula, mengapa kita harus makan
menggunakan tangan “kanan” kaarena didalam tangan kanan mengandung enzim
amilase, yang berfungsi mempermudah pembusukan makanan.
Namun, dewasa ini, Seorang ahli gizi,
Rita Ramayulis, DCN, M.Kes. mengunggkapkan bahwa tangan mengeluarkan enzim
RNAse, yaitu enzim yang di hasilkan tangan, yang mempunyai kemampuan
meningkatkan bakteri sehingga dapat menghambat aktivasi bakteri tubuh. Saat
kita tengah makan dengan tangan kanan, enzim tersebut akan bercampur dengan
makanan yang kemudian kita telan dan masuk ke mulut. Sehinga, makanan yang kita
telan tersebut bersih dari kuman dan penyakit.
Enzim RNAse yang banyak diproduksi tangan
kanan, utamanya jari tengah, telunjuk, dan ibu jari ini juga berfungsi
meningkatkan kekebalan tubuh kita terhadap serangan bakteri patogen. Hal inilah
yang menjadi dasar mengapa Rasulullah memerintahkan kita untuk makan
menggunakan tanagan “kanan” khususnya menggunakan tiga jari “ibu jari, jari
telunjuk, dan jari tengah”. Hal ini mungkin akan sulit dipahami oleh
orang-orang terdahulu, namun seiring berkembangnya zaman serta pesatnya ilmu
pengetahuan, semua yang dulunya samar, kini mampu dibuktikan kebenarannya
dengan ilmu pengetahuan, sayangnya dewasa ini, malah semakin banyak orang yang
tidak percaya dengan apa yang telah disabdakan Nabi Muhammad saw. meskipun dia
orang islam.
Ketika tangan kita kotor, enzim RNAse
banyak dikeluarkan untuk mengurangi aktivitas bakteri, begitu pula saat kita
makan. Enzim RNAse ini akan terus diproduksi selama kira mengambil makanan dan
memasukanya keda;am tubuh, sehingga kekebalan tubuh menjadi kuat. Namun tentu
saja sebelum makan menggunakan tangan, kita harus terlebih dahulu mencuci
tangan. Karena bagaimanapun tak ada anggota tubuh kita yang luput dari kuman.
Jika kita tak mencuci tangan maka jumlah kuman jahat akan lebih banyak dari
kuman baik, sehingga enzim RNAse tak berfungsi dengan maksimal.
0 Komentar