Berpasang-pasang roda
menelikung satu sama lain,
rerebutan waktu dan debu
untuk bekal malam minggu.
Kini
jalan layang telah jadi rumah
anak istri hanyalah tempat
singgah
untuk sesekali rekreasi
dari panas punggung kuda besi
tempat kerja pindah di jok
belakang
para karyawan bilang
demi efisiensi waktu dan ruang
jangan ada waktu yang terbuang
anak-anak suka main bola
Tapi lapangan
tak lebih luas dari jalan raya
Ditendang keras sedikit
Bola masuk pagar tetangga
malam itu
di atas aspal keras berdebu
nalar gugur satu persatu
sorot mata temaram
bergelut gulita malam
ada yang tertikam
lalu terpejam
ada juga yang melawan
entah sampai kapan
mungkin
sampai kokok pagi
berganti elegi.
0 Komentar