Informasi teknologi
merupakan bagian dari kemoderenan yang merubah banyak aktivitas bagi
penggunanya, hingga membuat orang sibuk tanpa mempedulikan sekitar. Contohnya handphone,
yang setiap orang menggenggam ke sana ke sini untuk memenuhi kepentingannya.
Hal itu sudah biasa,
jika orang dewasa yang menggunakannya. Tetapi, hal itu menjadi tidak biasa jika
anak-anak pun juga ikut melakoninya, terutama pada usia dini.
Karena menurut
saya, handphone menjadikan anak-anak lupa akan dirinya, yang
seharusnya bermain berkumpul bersama teman sebaya dan saling sapa. Tetapi hal
itu jarang saya temui di setiap gang-gang, yang saya temui kebanyakan mereka
berkumpul di warkop. Bermodal wifi sebagai daya tarik konsumen pun juga anak-anak
jaman sekarang yang membutuhkan wifi. Bukan digunakan untuk kepentingan sekolah
dari kebanyakan mereka, melainkan untuk menjadikan handphone mereka
miring alias bermain game sampai tak kenal waktu. Hingga saya meniteni,
jika kebanyakan anak-anak jaman sekarang yang berada pada warkop-warkop dengan
posisi njongok, handphone miring, dan metenteng melihat
layar handphone, itu berarti sedang asyik bermain game.
Tetapi dengan anak
bermain game pada handphone tidak bisa dijadikan faktor kenapa ia tidak bermain
berkumpul bersama teman sebayanya dan saling sapa. Berbeda dengan anak-anak
pada jaman dulu, yang bermain menggunakan alat-alat yang ada supaya bisa untuk
menunjang permainan mereka, seperti; bermain engkle, bermain boi-boian atau
lempar bola, bermain sekit-sekitan atau petak umpet, bermain dolip-dolipan atau
kejar-kejaran, dan masih banyak lagi.
Anak-anak jaman sekarang
tidak bermain seperti layaknya anak jaman dulu bermain, mungkin karena tidak
tahu dan tidak ada yang memberitahu sekilas info permainan jaman dulu. Mungkin,
orang tua yang memiliki banyak aktivitas hingga tidak sempat memberitahu sang
buah hati sekilas info permainan pada jaman dulu. Dari situ sang anak hanya
bisa meniru orang tua yang memiliki banyak aktivitas, dan juga sibuk
menggunakan handphone. Maka, tidak salah jika anak menangis untuk
meminta handphone seperti orang tuanya.
Dari kejadian di atas,
Romo Guru kami Syaikh Miftahul Luthfi Muhammad al-Mutawwakil sering
mengingatkan "Ojo nyekel hape nak ngarepe anak".
Pesan yang disampaikan
oleh Romo Guru mengandung pembelajaran, bahwa anak khususnya pada usia dini
tidak layak bermain handphone. karena handphone mampu
menjadikan anak egois, tidak mengenal teman sekitarnya. Dan parahnya, mampu
menginjak-injak harga diri orang tuanya, dengan mengatai orang tua
menggunakan. permainan
Maka dari itu, perlunya
berkumpul bersama keluarga dengan menyempatkan waktu tidak menggunakan handphone di
hadapan anak-anak dan memberikan pembelajaran ataupun sekilas info mengenai
permainan jaman dulu, hingga menjadikan anak lebih tertarik dengan permainan
jaman dulu daripada handphone.
0 Komentar