“Apa-apa yang paling aku
takutkan atas umatku: perut besar, terus menerus tidur, malas, lemah keyakinan”* Di awal kajian Jum’at pagi ba’da subuh yang bertepatan dengan
tanggal kelahiran Rosululloh saw., pada tanggal 20 April pada
kalender Masehi, Romo guru menjelaskan tentang hadis di atas yang dibaca oleh
Kang Johan Abdulloh, bahwa Rosululloh saw., takut apabila ke-4 hal yang di
dawuhkan beliau itu terjadi menimpa keluarga, handai-taulani, dan di kehidupan
umat beliau, yakni kaum muslimin yang mengimani Alloh swt.
“Takut” yang dirasakan oleh
Rosululloh saw., dikarenakan beliau tidak menghendaki “sesuatu” itu terjadi
pada umat beliau. “Sesuatu” itu adalah perut buncit, terus-menerus
tidur, malas, dan lemahnya keyakinan. Beliau saw., “takut” umatnya tertimpa
ke-4 hal itu disebabkan ke-4 hal itu pasti merusak: akidah-syari’ah-akhlak Islam.
Ke-4 hal itu langsung dapat merusak siapa saja yang terhinggapi, utamanya
rusaknya ilmu pengetahuan diniah yang berujung pada hinanya kehidupan seseorang
di dunia, agama, dan akhirot kelak.
Rosululloh saw., memiliki
sisi manusiawi seorang manusia seperti halnya lazimnya seorang manusia. Sisi
itu adalah rasa takut terhadap sesuatu dikarenakan rasa sayangnya kepada
umatnya. Tidak seperti takutnya. Takutnya beliau saw., sangat berbeda dengan
ketakutan kita, atau ketakutan umat manusia pada umumnya. Rasa takutnya tidak
seperti manusia biasa, dikarenakan kehilangan dari yang dicintainya.
Romo guru juga menceritakan
pada waktu zaman sahabat Rosululloh saw., sampai pernah menunjuk orang kaum
Badui yang memiliki perut buncit. Perlu diketahui bahwa malaikat gemes dengan
orang yang perutnya “gemuk”. Prinsipnya, perut itu melebihi dada.
“Terus-menerus tidur”.
Maksudnya seorang muslim yang memiliki hobi tidur. Orang-orang yang tidurnya
tidak menghiraukan atau melihat waktu alias Ngawur, tidak sesuai
yang telah ditetapkan oleh Alloh dan RosulNya. Mengakibatkan banyak hal yang
menjadikan kehidupan orang-orang penyuka tidur itu serba tidak gembira. Manusia
butuh tidur sewaktu jantung pada posisi rileks, atau istirahat dalam bahasa
kesehatan untuk waktu indonesia sekitar antara jam 11.00-15.00 wibb; dan pada
pukul 23.00-03.00 wibb. Praktis tidurnya memenuhi sunnatulloh sehat, yakni
kurang lebih 8 jam.
“Malas”. Orang malas adalah
orang yang tidak memiliki kemauan dan azzam untuk menjalankan perintah Alloh
dan RosulNya.
Dawuh Romo guru cara
menghindari sifat malas dengan cara berjemur dipanasan setiap pagi, menghindari
kholwat, dan selalu bersemangat dalam melakukan aktivitas.
“Lemah keyakinan”. Muslim
yang lemah iman tidak dapat dijadikan sebagai kader agama, maka Romo guru kita
mengajarkan apa yang ada di dalam buku Quantum Believing agar
manusia memiliki keimanan yang kuat. InsyaAlloh.
*Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Daruquthni r.hu dalam Kitab
Kanzul Umal fi Sunanil Aqwal, bab al-Fashluts Tsani, Juz 3, halaman 460, hadis
nomor 7434. Kitab Mukhtarul Ahadis, bab Harful Hamzah, Juz 1, halaman
0 Komentar