Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepada
kalian. Dan, mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk” (Qs. Yasin [36]: 21).
Ayat ini adalah perintah dari Alloh supaya mengikuti seseorang yang ditunjuk
oleh Alloh, yakni yang disebut “man” pada lafadz setelah
perintah “ittabi’รป”. Di mana “man” itu adalah
orang yang menyampaikan kebenaran mengenai tata pola dan tata kelola hidup di
kehidupan ini yang sejalan dengan perintah Alloh dan rosulNya. Jadi, “man” itu
adalah seseorang yang secara benar dipilih oleh Alloh swt. Adapun
ukuran “man” itu adalah tidak minta upah, atau gaji, atau
puji-pujian dari apa-apa yang dilakukan tersebut. Secara bersih di dalam
hatinya tulus dari pamrih duniawi yang termasuk dalam kategori “ajron”.
Romo guru menjelaskan jika kita sudah menetapkan diri untuk agama
Alloh, maka jangan terbesit sedikitpun memikirkan yang lain dari apa yang telah
kita jalankan di jalan Alloh, seperti upah, gaji. Yang ada mengubah diri demi
kebahagiaan orang lain, kemaslahatan masyarakat.
Romo guru juga menjelaskan di era zaman sekarang ini, yang mana
hal kecil pun dihargai. Ini bukti lemahnya iman diri manusia kepada Alloh swt.
Dan di era zaman sekarang ini banyak anak kecil yang ditanya kalau besar nanti
ingin menjadi muballigh (penceramah), atau khotib. Dikarenakan banyak tontonan
yang memamerkan kehidupan para muballigh pada era zaman sekarang yang
bermegah-megahan, yang membuat anak kecil ingin menjadi muballigh. Karena ingin
seperti para muballigh pada era zaman sekarang, bermegah-megahan. Hal itu juga
dipacu dengan pendidikan yang kebanyakan memakai otak kiri, yang memikirkan
materialis.
Jikalau di dalam hatinya ada
udang di balik batu. Atau, terdapat niat yang tidak lil-lรขhi ta’รขlรข.
Maka, orang yang mengikutinya tidak mendapatkan hidayah dari Alloh swt. Dengan
kata lain, jikalau seseorang yang sudah dipercaya menyampaikan anjuran
kebaikan, kebenaran, dan keyakinan kepadaNya. Lalu, di dalam hatinya
mengharap-harap sesuatu yang bersifat duniawiah. Maka, orang-orang yang berada
di sekitarnya tidak mendapatkan hidayah dari Alloh swt.
Sebaliknya, apabila si penganjur (man) itu benar-benar sรฉpi
ing pamrih ramรฉ ing gawรฉ, atau lil-lรขhi ta’รขlรข, maka
orang-orang yang berada di sekitar penganjur itu dikaruniai hidayah oleh Alloh
swt.
Sebagaimana diketahui orang yang ditunjuk oleh Alloh itu memiliki
karakter kuat tidak meminta upah atas jeri-payah yang sudah dilakukan di dalam
menegakkan kebenaran agama dan ajaran Alloh swt. namun pesan Romo guru jikalau
anda terus menerus tidak lupa: Alloh, Rosululloh, Ulama’ulloh, orang tua, amal
usaha, menyeru Alloh dan sejarah. Niscaya anda akan selalu dikaruniai hidup
bahagia mulia oleh Alloh di dunia, di alam barzah, dan di akhirot kelak.
InsyaAlloh.
0 Komentar