Hari ini
adalah jadwal saya memposting minimal satu tulisan di blog shantri PENUs MTI
al-Ibadah al-Islami Suroboyo, yang sejak selasa kemaren (5/1/16) mulai
disosialisasikan. Waktu yang telah disepakati adalah jam 3 pagi sudah
memposting tulisan. Setiap harinya semua shantri mukim sudah kebagian jadwal
masing-masing. Ada dua orang shantri yang memasukkan tulisannya ke blog itu pada
setiap harinya. Tulisan yang dimasukkan terserah penulis, tidak hanya dibatasi
pada satu gendre tulisan saja. Yang penting harus memposting minimal satu
karya tulisnya. Ide dan kesepakatan para shantri ini untuk melanjutkan adadiyah
tulis-menulis shantri yang sudah pernah berjalan. Adadiyah (baca: kebiasaan)
tersebut diadakan setiap senin malam (ba’da Isya’), tetapi karena satu-dua hal
adadiyah tersebut terbengkalai. Untuk membiasakan para shantri menulis, minimal
satu mingu satu karya tulis, salah satu teman saya mengusulkan untuk membuat
wadah pengumpulan tulisan. Ahmad Yusuf Tamami, teman saya tersebut yang
mempunyai inisiatif untuk membuat blog yang nantinya diazzamkan untuk menjadi
salah satu wadah tulisan shantri, khususnya mukimer dan para shantri yang sudah
tidak mukim lagi di pondok serta jama’ah yang mungkin mau berpartisipasi untuk
menyumbangkan tulisannya dimasukkan di blog itu.
Untuk
mengawali hal itu, dua orang shantri mukim atau yang biasa disebut mukimer,
menulis dan memasukkannya ke blog yang telah disediakan. Bagi siapa yang tidak
menulis dan memposting tulisannya akan mendapatkan peringatan dan mungkin juga
sanksi dari salah satu teman shantri yang bernama Muhammad Abu Suwar. Saya
pilih Abu Suwar bukan karena apa-apa, tetapi karena saya menyayanginya dan
takdir Alloh ketika saya punya ide agar ada yang mengecek siapa saja yang belum
menulis sesuai jadwal harian, yang tampak adalah dia. Mungkin karena dia
sementara ini adalah shantri terbesar di ma’had, hehe. Jangan dikira apanya
yang besar ya, tetapi kemauannya untuk bisa menulis itulah yang saya katakan
besar, meskipun orangnya juga tidak kecil, just kidding, War.
Sesuai jadwal
dan kesepakatan yang telah disepakati, jeda waktu pemostingan itu antara jam
3:00 sampai maksimal sebelum Adzan Subuh, tulisan sudah bisa dibaca oleh
pembaca. Yakni sudah harus terposting. Tetapi hari ini, bertepatan dengan
jadwal saya sendiri yang memosting tulisan, saya sendiri malah yang telat.
Hampir jam 8 pagi baru saya upload tulisan saya. Penyebabnya adalah karena
keteledoran saya sehingga saya kesiangan bangunnya sampai subuh. Setelah solat
subuh, karena ada kewajiban yang lain, terpaksa saya tidak mengupload tulisan
dulu. Seharusnya jika itu sudah menjadi kesepakatan, tidak boleh tidak tepat
waktu. Untuk itu, saya mohon ma’af untuk teman-teman semua atas keterlambatan
saya tadi. Terutama kepada saudara saya Ahmad Yusuf Tamami sebagai penggerak
dan Muhammad Abu Suwar sebagai pengontrol tulisan, saya mohan ma’af yang tak
terbatas. Sebagai punisment untuk diri saya sendiri, saya posting satu tulisan
lagi ini sekaligus permohonan ma’af kepada saudara-saudara shantri semua.
Selain itu,
Saya mewakili mukimer sangat berharap agar para shantri yang sudah tidak mukim
di ma'had dan para jama’ah sekalian untuk mengirimkan tulisannya. Bukan
kualitas tulisannya yang kami butuhkan, tetapi kemauan panjenengan-penjengan
semua itu yang kami tunggu. Memang kualitas tulisan itu diperlukan, tetapi
kemauan untuk menulis itu lebih penting. Bagi yang sudah terbiasa menulis dan
mungkin sudah menjadi “penulis”, monggo ajari kami-kami yang mau belajar
menulis ini. Sekali lagi kami tunggu tulisan dan partisipasi
panjenengan-panjenengan semua.
اللهم
زدنا علما نافعا وقلبا خاشعا وعملا متقبل
0 Komentar