Ya ayyatuhan nafsul muthmainnah
Irji’iy ila robbiki roodhiyatan
mardhiyah
Fatkhuliy fii ‘ibadiy watkhuliy
jannatiy
Kembalilah
Kaki melangkah tangan terkepal
Tak terus lurus menjurus
Terkadang terperosok
Sedetak nafas
Ingatlah pada lafadz
Yang terpancar
dalam kanvas
Jika terlupa dan
terlepas
Cepatlah bergagas
Tegakkan diri lekas
Agar jiwa tak ranggas
Di depan
Ada tebing
Naiklah
Di depan
Ada samudera
Arungilah
Kanan kiri keseimbangan
Belakang lecutan semangat
Jalan di depan
Jangan menoleh
Apalagi berbalik arah
Ikuti setapak
Bekas manusia mulya
Bermakmumlah
Pada garis yang telah digariskan
Oleh sang teladan dari para teladan
Agar tak terjerumus
Pada jurangjurang berkubang
Meski terkadang harus terseok-seok
Dhaif memang pada diri
Tapi bukan berbaju kedhaifan
Al-khoto’ adalah gambaran
Tapi bukan terus terlalai
An-nisyan jadikan hantaran
Untuk terus berdzikir
Semai diri dengan benihbenih unggul
Dari tamantaman kahuripan
Pupuk bersama penghambaan
Berhias dengan pengabdian
Tak akan terus nista
Walau sesekali layu
Siramlah bibit abdun
Peliharalah sebab kau kholifah
Lalu kemudian songsong
Tamantaman keindahan
Esok!
0 Komentar